BAB I
Sastra adalah ungkapan pribadi seseorang yang berupa pemikiran, perasaan, gagasan ,
semangat, keyakinan dalam suatu bentuk gambaran yang konkret yang membangkitkan
pesona dengan alat- alat bahasa (Sumarno dan Saini 1991:3).
Pernyataan diatas mengandung makna bahwa manusia menggunakan karya sastra sebagai
salah satu alat untuk mengekspresikan perasaan, pola pikir bahkan ide yang mereka miliki
dengan bantuan bahasa. dapat disimpulkan bahwa karya sastra dapat membantu seseorang
yang tidak bisa atau mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang mereka miliki secara
langsung dengan lebih menarik untuk itu karya sastra terbilang sangat bermanfaat bagi
manusia dan tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia baik manusia tersebut sebagai
penikmat karya sastra atau penghasil karya sastra.
Karya sastra yang baik adalah karya sastra yan mampu meninggalkan kesan dan mampu
membawa penikmatnya untuk turut hanyut merasakan sesuatu yang ingin digambarkan
oleh pencipta karya sastra tersebut. Khusus untuk karya sastra jenis novel, novel yang baik
adalah novel yang mampu membuat para pembaca memiliki imajinasi terhadap situasi dan
keadaan yang terdapat dalam novel tersebut seolah pembaca novel tersebut adalah salah satu
tokoh dalam novel tersebut atau pembaca berada dalam situasi, kondisi atau waktu yang
digambarkan dalam novel tersebut. Tentunya juga novel yang baik pasti meninggalkan kesan
Novel yang baik menurut gambaran diatas tidak selalu novel yang terkenal, banyak pula
novel yang kurang terkenal memiliki kriteria seperti gambaran diatas, tapi kaena satu dan
lain hal novel tersebut kurang memiliki minat di pasara. Ada pula novel yang memenuhi
kriteria novel yang baik seperti penggambaran diatas dan terkenal bahkan menjadi novel
legendaris. contohnya adalah novel pride and prejudice karya novelis wanita Jane Austen.
Novel yang pertama terbit pada tahun 1813 dan masih terkenal dan melegenda hingga saat ini
bahkan masih ada penerbit yang masih menerbitkan novel karya jane austen ini serta novel
karya Jane Austen lainnya hingga saat ini. Jane austen adalah seorang novelis wanita asal
Inggris yang paling diakui dan paling di cintai dalam dunia kesusastraan namun, pada awal
kemunculannya banyak ditentang dan dijegal karna pada saat itu novelis wanita masih jarang
di temui. Dan Pride and Prjudice adalah novel kedua yang di hasilkan oleh Jane Austen.
Salah satu bagian yang sangat penting dan berpengaruh terhadap keberhasilan novel
adalah penokohan. Penokohan menjadi dasar yang sangat penting bagi sebuah novel
sebagai dasar bagi para penulis untuk mengembangkan karangannya. Penokohan yang
menarik juga membawa dampak yang sangat besar bagi para pembaca dalam meresapi dan
mengartikan maksud dan pesan yang ingin disampaikan oleh penulis dalam novel tersebut.
Keberhasilan novel juga tergantung pada penggambaran tokoh di di dalam novel tersebut,
penggambaran tokoh yang baik dalam sebuah novel dapat membawa dampak emosional
yang besar pada para pembaca novel tersebut. Contohnya saja penggabaran tokoh protagonis
ataupun antagonis dalam novel. Bagaimana cara penulis menggambarkan tokoh antagonis
yang membuat pembaca turut membenci tokoh tersebut dan bagaimana penggambaran
tokoh protagonis yang membuat para pembaca turut iba dan merasakan sesuatu yang di di
Pada novel pride and prejudice Jane Austen menggambarkan tokoh dengan sempurna
sehingga para tokoh yang terdapat pada novel tersebut membekas dalam ingatan para
pembacanya. Elizabeth bennet sebagai tokoh utama yang merupakan anak kedua dari
keluarga Bennet adalah seseorang yang cerdas dan memiliki pemikiran yang cepat, Mr.
Darcy anak dari keluarga kaya raya pemilik pemberley dan seseorang yang cerdas tapi terlalu
blak- blakan , Jane Bennet anak sulung dari keluarga Bennet dan Charles Bingley sahabat
dari Mr. Darcy yang merupakan pasangan potesial yang disebutkan sejak awal novel dan
keduanya memiliki sifat yang hampir serupa yaitu ceria, bersahabat, berkepribadian baik
dan selalu memikirkan yang terbaik untuk orang lain, Mr. Bennet yang tidak terlalu peduli
pada keluarganya dan lebih peduli pada waktu luangnya di perpustakaan, Lydia Bennet yang
merupakan anak terakhir dari pasangan bennet yang genit, bodoh dan berisik serta tentunya
Mrs Bennet seorang ibu yang matrealistis, bodoh dan cerewet serta hanya peduli pada
masalah perjodohan putrinya dengan seseorang yang dianggap potensial olehnya dan akan
menguntungkan keluarganya dan rela melakukan apa saja yang dianggap perlu agar rencana
terhadap perjodohan tersebut berhasil merupakan tokoh- tokoh yang paling membekas pada
para pembaca dalam novel karya Jane Austen ini.
Tokoh- tokoh tersebut dapat membawa pembaca ikut merasakan keadaan tokoh tersebut.
Dalam kasus penggambaran Mrs. Bennet Jane menggambarkan tokoh tersebut dengan sangat
sempurna. Tokoh Mrs. Bennet dalam novel Pride and Prejudice dapat membawa seseorang
ikut terbawa emosi saat tokoh tersebut melakukan tindakan yang sangat menggangu atau
mempermalukan keluarganya. Salah satu contohnya adalah penggambaran bagaimana Mrs.
Bennet melakukan segala cara agar perjodohan antara Jane dan Mr. Bingley berhasil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar